Inspeksi adalah suatu kegiatan operasional untuk memeriksa material atau barang yang diperlukan oleh proses produksi untuk dapat memenuhi spesifikasi pada proses berikutnya atau memenuhi spesifikasi barang sebelum produk dikirim.
Inspeksi mencakup pengukuran material atau produk jadi dengan metode tertentu dan membandingkan hasilnya dengan standar untuk penentuan keberterimaannya.
Fungsi Pemeriksaan (Inspeksi)
Fungsi dari inspeksi adalah sebagai berikut :
1. Fungsi
Accurance
Maksudnya adalah kegiatan pemeriksaan tiap-tiap bagian dan membandingkan hasilnya dengan
judgement standard untuk penentuan keberterimaannya part atau barang tersebut sebelum pengiriman selanjutnya.
2. Fungsi
Preventive
Inspeksi yang ketat dapat mendeteksi ketidaksesuaian barang dan memisahkan dari part yang sesuai, tetapi saja tidak dapat mencegah ketidaksesuaian part atau barang tersebut untuk tetap diproduksi.
Untuk menghilangkan ketidaksesuaian barang, adalah diperlukan untuk mengontrol proses produksi dan menentukan penyebabnya serta mengambil tindakan
corrective yang diperlukan.
Klasifikasi Pemeriksaan (Inspeksi)
Klasifikasi inspeksi berdasarkan metode yaitu :
1. Total Inspeksi
Adalah dimana methode inspeksi yang dilakukan dengan cara mengukur/menguji seluruh part/ produk untuk dapat memutuskan apakah part/produk tersebut bisa diterima atau tidak.
2. Sampling Inspeksi
adalah metode inspeksi yang dilakukan dengan cara mengambil secara acak part/ produk dari sebuah lot dan mengukur/menguji untuk penentuan apakah sebuah lot tersebut dapat diterima atau tidak.
3. Periodik Inspeksi
Adalah metode inspeksi yang dilakukan dengan cara mengambil sebagian kecil dari sample dan memeriksa keberterimaannya dari suatu produksi per periodik waktu yang telah ditentukan.
Klasifikasi dengan tujuan yaitu :
1. Penerimaan Inspeksi
Adalah inspeksi yang dilaksanakan saat penerimaan part?produk dari supplier sebelum masuk gudang penyimpanan. Sebagai contoh adalah pelaksanaan incoming inspeksi untuk material cat, aluminium, dan supplier
2. Proses Inspeksi
Adalah inspeksi yang dilakukan saat part sedang diproses produksi ,ulai dari satu proses ke proses lain dalam proses manufaktur yang berurutan. Misalnya pelaksanaan middle inspection di line assembeling unit motor.
3. Outgoing Inspeksi
Adalah inspeksi yang dilakukan pada bagian akhir dari proses produksi untuk menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan sebelum pengiriman. Misalnya pelaksanaan final inspection unit motor di line assembeling.
Klasifikasi oleh properti yaitu :
1. Destructive Inspeksi
Adalah inspeksi yang dilakukan dengan caara destructive/merusak part atau peroduk. Misalnya test penetrasi pada weding, test tarik pada material dsb.
2. Non Destructive Test Inspeksi
Adalah inspeksi yang tidak mengakibatkan part/produk menjadi rusak. Misalnya ultrasonic inspection, X ray
3. Inspeksi Sensory
Adalah inspeksi kualitas yang dilakukan dengan menggunakan indera manusia dikarenakan belum adanya instrumentasi yang cukup memadai dibandingkan dengan kemampuan indrawi manusia.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Pemeriksaan (Inspeksi)"
Posting Komentar